Header Ads

Wasiat Ibu dan Anak Perempuan yang Ditemukan Hanya Tersisa Kerangka di Tanimulya, Bandung Barat

source : https://www.masagipedia.com/

Penemuan jenazah seorang ibu dan anak di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat pada Senin, 29 Juli 2024, menggemparkan masyarakat. Keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, hanya tersisa kerangka. Ini menunjukkan bahwa mereka telah meninggal sejak lama, diduga akibat kelaparan setelah ditinggalkan oleh suami dan ayah mereka sejak tahun 2015. Berdasarkan berbagai sumber, korban adalah Indah Hayati dan anaknya Elia Imanuel Putra. Mantan suaminya bernama Mudjoyo Djandra. Warga bersama Mudjoyo yang berhasil membuka paksa rumah tersebut menemukan jenazah mereka.

Kejadian ini bermula saat Mudjoyo ingin mengambil barang miliknya di rumah itu. Merasa ada yang aneh karena rumah terkunci dan terlihat tidak terawat, dia meminta bantuan warga untuk membuka paksa pintu. Mereka kemudian menemukan kedua mayat tersebut.

Di rumah itu, mereka juga menemukan pesan wasiat yang ditulis di dinding oleh korban.

Pesan ini dibagikan oleh akun X @BGNPY pada unggahannya tanggal 30 Juli. Isi pesannya meminta agar mantan suaminya tidak menyakiti istri barunya jika dia menikah lagi. "Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu. Dipakai di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri pertama yang bernama Leony Maria Theressia," tulisnya. Selain itu, Indah juga menginginkan rumah peninggalannya untuk diwakafkan menjadi masjid. "Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya," lanjutnya.

Elia, sang anak, mengungkapkan kekecewaannya kepada ayahnya melalui pesan terakhirnya. Ia menyatakan bahwa Mudjoyo tidak memberikan nafkah untuk sekolah dan tega meninggalkan dirinya dan ibunya.

"Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu saja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna."

Dugaan sementara menyatakan bahwa kedua korban mengalami hal mengenaskan ini karena ditelantarkan oleh suami dan ayah mereka, serta keinginan mereka agar rumah peninggalannya dijadikan masjid.***

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.